Beranda

RESEARCH

Company Update

08 Desember 2016

Early Bird 08 Desember 2016

Keraguan pemotongan produksi minyak terlaksana dan bearishnya level inventory minyak Amerika Serikat kembali membuat harga WTI TURUN -2.3% kelevel $49.77 ternyata tidak mampu menjadi sentimen negatif di Wallstreet yang justru naik akibat harapan membaiknya ekonomi Amerika Serikat serta harapan European Central Bank akan memperpanjang program Quatitative Easing lebih lama dari Maret 2017 menjadi faktor DJIA naik +297.84 poin (+1.55%).

 
Dari dalam negeri, berlanjutnya net sell asing dimana hari ke-3 diminggu ke-15 mencapai Rp -22.29 triliun membuat net buy asing turun -55.86% dari level tertingginya menjadi Rp 17.61 triliun.


Kombinasi kembali jatuh nya harga Oil -2.3%, Coal -2.79% (Newcastle) and -1.13% (Rotterdam), Nickel -1.72%, Tin -0.12% dan CPO -1.29% ditengah kenaikan EIDO +1.2% dan DJIA +1.55% menjadi faktor IHSG diperkirakan naik dihari Kamis. Investor diminta hati-hati adanya aksi jual lanjutan saham Coal.


PT Acset Indonesia (ACST) menetapkan target kontrak baru 2017 Rp 4.5 triliun atau lebih tinggi +28.5% ketimbang target 2016 Rp 3.5 triliun, dimana hingga Oktober 2016 kontrak baru yang sudah tercapai Rp 2.49 triliun atau 71.14% dari total target berasal dari highrise building. Dari sisi kinerja hingga Q3/2016 ACST membukukan laba bersih Rp 40.29 miliar atau naik +210% YoY berasal dari Sektor Pondasi 24%, Konstruksi 71% dan Infrastruktur 5%.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group